W. Roberston Smith dia meneliti agama tidak pada system keyakinan, tetapi berpangkal dari upacaranya. Dia memiliki tiga gagasan :
Gagasan pertama bahwa disamping sistem keyakinan dan doktrin, sitem upacara juga merupakan perwujudan dari religi atau agama yang memerlukan studi dan analisa khusus. Hal yang menarik smith adalah bahwa dalam banyak agama upacara itu tetap, tetapi latar belakang, keyakinan, maksud atau doktrinnya berubah.
Gagasan kedua, bahwa upacara religi atau agama, yang biasanya dilaksanakan oleh banyak warga masyarakat pemeluk religi atau agama yang bersangkutan bersama-sama memiliki fungsi sosial untuk mengintensifkan solidaritas masyarakat.
Gagasan ketiga, teorinya mengenai fungsi upacara bersaji. Upacara seperti manusia menyajikan sebagian dari binatang, terutama darah kepada dewa, oleh Roberston Smith dianggap sebagai suatu aktivitas untuk mendorong rasa solidaritas dengan dewa. Dalam hal ini dewa dianggap sebagai warga komunitas yang istimewa. Oleh karenanya Smith menggambarkan upacara bersaji sebagai upacara yang gembira meriah tetapi keramat, tidak sebagai upacara yang khidmat dan keramat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar