Fenomena Ikhlas dalam kehidupan materialis dan pragmatis-individualis


Diskusi ushul Fiqh

Salah satu di antara problematika umat dewasa ini adalah pola pikir masyarakat yang pragmatis dan materialis dalam segala aspek kehidupan. Segala sesuatu diukur berdasarkan nilai materi dan manfaat keduniaan. Biasa dikatakan bahwa sekarang  ini, jarang ditemukan sosok pribadi yang tulus ikhlas berjuang untuk dan atas nama agama dan kemaslahatan umat secara keseluruhan. Semua urusan ditimbang dari apa manfaat yang dapat diperoleh bagi dirinya, keluarganya atau golongannya. Kondisi demikian, menambah daftar masalah dalam catatan persoalan umat. Bagaimana komentar anda terkait permasalahn di atas? Bagaimana semestinya kita menyikapi kehidupan ? dan apa solusi yang anda tawarkan?

Komentar kami tentang permasalahan di atas, tentang orang yang pragmatis dan materialis yakni kita tidak bisa menyalahkan mereka yang berbuat demikian, sebab itu adalah pola pikir mereka dan Kita tahu setiap pribadi itu berbeda-beda.Kita harus melihat Betul Alasan mereka bertindak demikian,selama tidak merugikan itu tidak masalah. Masalah orang pragmatis dan materialis tidak bisa kita nilai sebagai orang yang tidak ikhlas. Bisa jadi mereka adalah orang yang ikhlas. Selama mereka dan orang lain pada umumnya tidak kecewa atas apa yang didapat maupun belum didapat, maka mereka bukan termasuk ciri orang yang tidak ikhlas. 
Bagaimana menyikapinya, kita boleh  saja memiliki pola pikir pragmatis dan materialis, karena itu juga diperlukan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Walaupun sifat itu mebuat kita seperti tidak ikhlas sepenuhnya dan tidak sepenuhnya karena Allah swt. Yang terpenting kita ikhlas hanya karena Allah swt, sekaligus tidak ada maksud buruk/dosa dan pola pikir seperti pragmatis dan materialis kita control sebaik mungkin ataupun kita hilangkan bila merugikan orang lain maupun diri sendiri. Kita bisa menganggap itu sebagai alat pendukung ataupun bonus, ibarat halnya kita membeli Hp baru,pasti alasannya butuh Hp, bukan alasannya butuh charger, walaupun tidak dipungkiri kita juga memerlukan itu.

Solusi yang kami tawarkan hanyalah sekuat mungkin kita harus selalu ikhlas dan melatih sifat ikhlas seperti,
Selalu sabar
Peduli orang lain/dermawan/sedekah
Taqwa
Bersyukur
Tawakal dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN TERBARU

Keselamatan Umat non Islam dalam Al-Qur'an

MENINJAU ULANG POSISI AHLI KITAB DALAM AL-QUR’AN Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hermeneutika Dosen: Prof. Syafa...