REFLEKSI: Teologi Pembebasan




Hal yang saya pahami mengenai teologi pembebasan, menurut saya sama halnya dengan teologi-teologi sebelumnya yang menginginkan perubahan terjadi saat itu. Sebagaimana teologi liberal, peristiwa reformasi Luther dan sebagainya. Konteks yang membedakan teologi pembebasan ini tentu tempatnya yakni di benua Amerika Latin, tapi yang paling penting yakni dari ide tokohnya yakni Gustavo Guiterrez.
Ide pembebasan Gustavo ini menurut saya sama halnya ide dalam teologi kemiskinan, hanya saja terlihat sedikit berbeda. Teologi pembebasan sendiri adalah suatu paham dalam Kristen atau peranan agama (Kristen) dalam lingkup sosial yakni  pengkontekstualisasian ajaran-ajaran dan nilai agama pada masalah kongkrit sosial yang ada.  Tapi bila dilihat, ide sosial yang dilihat Gustavo menekankan pada masalah politik dan ekonomi, sebagaimana Gustavo sendiri mengelaborasi pemikirannya dengan pemikiran Karl Marx.
Tentunya bila melihat konteks dulu, di Amerika Latin juga dijadikan tempat kolonialisasi, dan disinilah akan terlihat agama sebagai alat penindasan. Oleh karenanya muncul teologi pembebasan ataupun pembaharuan dalam Kristen, meskipun bila dibandingkan dengan di Asia ide perlawanan kolonialisasi lahir dari Islam, maupun agama lain seperti Hindu dan Buddha. Namun konteks Amerika Latin, bahkan hingga kini terlihat juga sarat intrik pemerintahan dan kediktatoran, bahkan kartel-kartel narkoba di sana sama kuatnya dengan polisi dengan kepemilikan senjata dan kekuasaan. Maka dalam artian ini ditekankan bahwa Kristen di Amerika latin ini tidak sepenuhnya mendukung kolonialisasi. Karena terlihat dari sejarahnya, ada uskup Kristen berdarah spanyol, Bartolome yang membela suku indian dari barbarnya penindasan prajurit spanyol pula. Maka di Amerika Latin masyarakatnya terbagi atas kaum atas dan kaum bawah. Dalam artian ada golongan kaya, golongan militer, golongan petani dan juga golongan orang gereja, di mana darinya cenderung terbagi menjadi dua kubu antara golongan kaya yang barangkali di dukung militer dan golongan petani yang didukung orang gereja.
Jadi, kondisi negara di Amerika latin terlihat dikuasai golongan orang kaya dan militer, sementara golongan petani atau rakyat miskin tertindas. Oleh karenanya dari kalangan Gereja munculah ide teologi pembebasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POSTINGAN TERBARU

Keselamatan Umat non Islam dalam Al-Qur'an

MENINJAU ULANG POSISI AHLI KITAB DALAM AL-QUR’AN Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hermeneutika Dosen: Prof. Syafa...