Analisis
Framing terhadap Lirik Lagu “Bad” dalam Musik Rap Hip-Hop Young Lex
Musik adalah realitas yang ada di
masyarakat. Realitas yang ada itu adalah konstruk akan sesuatu. Realitas sering mencerminkan akan sesuatu hal yang
ingin disampaikan, karena itu pula realitas yang selalu dibingkai pasti
memiliki tujuan tertentu. Tidak terkecuali adalah musik yang hadir dalam
kehidupan masyarakat pasti dibingkai sedemikian rupa. Banyak usaha dan cara
dilakukan agar musik selalu hadir di masyarakat, selain itu musik dapat
berperan sebagai sarana untuk transformasi sosial. Entah sadar atau tidak,
musik kadang membawa pesan tertentu untuk masyarakat.
Dalam hal ini, ada suatu peristiwa dunia
musik di Indonesia pada akhir tahun 2016, tepatnya tanggal 18 September 2016
dirilis lagu “Bad” dari Young Lex bersama Awkarin, lagu tersebut termasuk
menghebohkan kala itu. Karena tidak lama, pada saat yang sama lagu itu langsung
menaruh perhatian namun juga menuai banyak kritikan. Karena pada bulan yang
sama,dalam situs Change.org sebuah situs internasional untuk mengumpulkan
petisi tanda tangan, Menteri Komunikasi dan Informasi RI Rudiantara melakukan
petisi terhadap lagu “Bad” ini supaya dihapus dari peredaran. Lalu sampai bulan
Mei 2017, sudah ada 277 orang yang mendukung penghapusan lagu ini.[1] Walaupun, dilihat dari
hasil petisi masih butuh banyak dukungan minimal 500 dukungan untuk menghapus
lagu tersebut.
Namun, dalam makalah ini, tidak untuk
memutuskan benar atau salah, disini hanya akan berusaha memaparkan dan meneliti serta menganlisa lagu “Bad” ini yang dibawakan seorang rapper muda
Indonesia ini dengan analisis framing.
A.
Kerangka
Teori
Dalam
tulisan Edelman “ Contestable Categories and Public Opinion” , menurutnya apa
yang kita ketahui tentang realitas atau tentang dunia tergantung pada
bagaimanana kita membingkai dan mengkonstruksi realitas sosial. Realitas yang
sama bisa jadi berbeda tergantung ketika realitas tersebut dibingkai, lalu
terjadilah berbagai pilihan. Tapi ,pada
akhirnya realitas yang dipahami khalayak umum adalah realitas yang telah
terseleksi, khalayak didikte untuk memahami realitas dengan cara tertentu atau
bingkai tertentu.[2]
Kategorisasi
Edelman
dalam framing, menggunakan kategorisasi: pemakaian perspektif tertentu dengan
pemakaian kata-kata yang tertentu pula yang menandakan bagaimana realitas
dipahami. Kategori merupakan abstraksi dan fungsi pikiran, dimana membantu
memahami realitas yang beragam dan tidak
beraturan menjadi realitas yang mempunyai makna. Namun juga sebaliknya,
kategorisasi juga dapat berarti penyederhanaan realitas yang kompleks dan
berdimensi banyak lalu ditekankan pada satu sisi dimensi, sehingga dimensi lain
dari suatu peristiwa atau fakta menjadi tidak terliput. Sehingga perubahan
terjadi karena abstraksi pikiran yang diperoleh dan dipahami. Kategorisasi
kadang juga lebih halus dari sebuah propaganda, sehingga khalayak tidak sadar
bahwa alam pikirannya telah didikte. Karena itu sering kategorisasi itu sering
digunakan untuk menipu atau hal-hal yang salah.[3]
Kesalahan Kategorisasi
Edelman
menolak asumsi yang mengatakan bahwa opini seolah sesuatu yang tetap.
Sebaliknya, opini harus dilihat sebagai sesuatu yang dinamis yang dapat
diciptakan terus menerus. Karakter dan sebab akibat dari peristiwa bisa berubah
secara radikal dengan pemakaian kategorisasi tertentu. Bagaimana peristiwa
dilihat dan bagaimana pengamatan diklasifikasikan pada titik tertentu, yang
aplikasinya dari hal itu mendukung dan mengarahkan pada kebijakan atau
kepercayaan tertentu.[4]
Rubrikasi,Klasifikasi, dan Ideologi
Rubrikasi
melihat bagaimana suatu peristiwa dikategorisasikan dalam rubrik-rubrik
tertentu. Rubrikasi menentukan bagaimana
peristiwa dan fenomena harus dijelaskan. Lalu klasifikasi, berhubungan dengan
bagaimana suatu peristiwa dipahami dan dikomunikasikan. Karenanya ,klasifikasi
menentukan dan berpengaruh terhadap dukungan atau oposisi. Selain itu, menurut
Edelman, banyak klasifikasi dibuat tidak menyertakan aspek diskriminasi, seakan-akan
realitas dunia berjalan secara apa adanya. Klasifikasi tersebut dibuat bersifat
netral dan membuat seakan-akan tidak ada yang diuntungkan dan dirugikan dalam
suatu proses sosial. Dalam pandangannya juga, kategori juga berhubungan dengan
ideologi. Kategorisasi tidaklah menunjukkan realitas yang sebenarnya, karena
bukanlah representasi realitas yang utuh. Edelman yakin, khalayak hidup dalam
dunia citra. Kata-kata tertentu mempengaruhi bagaimana realitas atau seseorang
dicitrakan dan pada akhirnya membentuk pendapat umum mengenai suatu peristiwa
atau masalah. Bahasa tertentu memperkuat pandangan seseorang, prasangka, dan
kebencian tertentu.[5]
B. Musik Pop dan
Realitas Sosial Anak Muda
Sesuai
dengan namanya, musik pop ada di mana-mana, sehingga sangat populer bagi setiap
orang. Hampir semua orang dapat menemuinya, terutama di televisi, radio, juga
di tempat tertentu seperti kafe dan restoran pun kita kadang bisa
mendengarkannya serta di dunia inernet pun kita dapat mendapatkannya. Lebih
khusus, kita dapat menemukannya dalam acara-acara musik ataupun di berbagai
konser dan festival. Bahkan sekarang, hampir setiap orang mendengarkan musik
dan lagu, atau memiliki koleksinya dalam bentuk kaset, CD, ataupun dalam mp3 di
smartphone dan komputer mereka.
Seperti
pandangan Adorno, musik pop memilki tiga ciri spesifik. Pertama, musik pop itu
distandarisasikan yakni meluas mulai dari segi-segi yang paling umum hingga
segi-segi yang sangat spesifik. Sekali pola musikal dan lirikal ternyata
sukses, lalu akan dieksploitasi hingga kelelahan komersial. Selain itu,
detail-detail dari satu lagu pop bisa saling dipertukarkan dengan detail-detail
lagu pop lainnya. Musik pop ini bersifat mekanis dalam pengertian bahwa detail
tertentu dapat bisa diganti dari satu lagu ke lagu lainnya tanpa efek real apa
pun pada struktur (musik pop) sebagai satu keseluruhan. Karena industri musik,
menggunakan standarisasi hit-hit lagu guna menjaga para penikmat musik tetap
menerimanya dengan tetap mendengarkannya, yang oleh Adorno disebut
Pseudo-individualisasi. Kedua, musik pop mendorong pendengaran pasif. Konsumsi
musik pop itu pasif dan repetitif yang menegaskan dunia sebagaimana adanya.
Musik pop punya “korelasi non-produktif” dengan kehidupan seperti di kantor
ataupun pabrik. Sebagaimana saat terjadi ketegangan dan kebosanan dalam kerja,
orang akan menghindari penggunaan energi fisik dan mental. Karena itu orang
membutuhkan stimulan, yang mana musik pop dapat memuaskan mereka. Dengan kata
lain, musik pop beroperasi di dalam semacam dialektika letih: untuk
mengkonsumsinya menuntut pengalihan dan pemalingan perhatian, atau lalu
konsumsi musik pop menghasilkan pengalihan dan pemalingan perhatian dalam diri
pendengarnya. Ketiga, klaim bahwa musik
pop bekerja seperti “semen sosial”. Yakni “fungsi sosial-psikologis”nya adalah
meraih penyesuaian fisik dengan mekanisme kehidupan saat ini. Penyesuaian ini
termanifestasi dalam dua tipe sosial perilaku massa, yaitu tipe penurut yang
ritmis dan tipe emosional. Yang pertama menari-nari dalam pemalingan perhatian
pada ritme eksploitasi dan operasinya sendiri. Yang kedua berkubang dalam
kesengsaraan yang sentimentil, lupa akan kondisi eksistensi yang nyata.[6] Dalam poin ketiga, musik
pop ini dapat berefek pada diri seseorang, seperti contoh membuat seseorang
optimis (positif) maupun dapat membuat seseorang pesimis (negatif).
Dalam
karya Stuart Hall dan Paddy Whannel (1964). Sebagaimana ditegaskan, potret anak
muda sebagai orang Iugu yang dieksploitasi oleh industri musik-pop terlalu
disederhanakan. Menanggapi hal ini, Hall dan Paddy berpendapat bahwa terdapat
konflik yang sangat sering antara penggunaan teks atau praktik yang dipahami
oleh khalayak, dan penggunaan yang dimaksudkan oleh para produser. Secara
signifikan, mereka mengakui bahwa meskipun konflik ini secara khusus menjadi
ciri ranah hiburan remaja sampai pada tingkat tertentu, konflik ini juga jamak
bagi keseluruhan wilayah hiburan massa dengan sebuah setting komersial. Karena
itu, Budaya musik-pop-Iagu, juga melalui majalah, konser, festival, komik, para
bintang pop (Artis), film, dan sebagainya membantu memperlihatkan pemahaman
akan identitas di kalangan kaum muda.[7]
Budaya
musik pop mencerminkan sikap dan sentimen yang telah ada di masyarakat, dan
pada saat bersamaan menyediakan wilayah yang penuh ekspresi serta sederet
simbol yang melalui simbol itu sikap tersebut bisa diproyeksikan. Budaya remaja
merupakan sebuah paduan kontradiktif antara yang autentik dan yang dimanufaktur:
ia adalah area ekspresi diri bagi kaum muda dan padang rumput yang subur bagi
provider komersial. Lalu juga merefleksikan kesulitan remaja dalam menghadapi
kekusutan persoalan emosional dan seksual. Lagu-lagu pop menyerukan kebutuhan
untuk menjalani kehidupan secara Iangsung dan intens. Lagu-lagu itu
mengekspresikan dorongan akan keamanan di dunia emosional yang tidak pasti dan
berubah-ubah. Fakta bahwa lagu-lagu itu diproduksi bagi pasar komersial berarti
bahwa lagu dan setting itu kekurangan autentisitas (keaslian). Kendati
demikian, lagu-lagu itu mendramatisasi perasaan-perasaan autentik. Lagu-Iagu
itu mengekspresikan dilema emosional remaja dengan jelas. Musik jenis pop
mempertontonkan 'realisme emosional’; lelaki dan perempuan muda 'mengidentifikasi
diri mereka sendiri dengan representasi kolektif ini ...dan menggunakannya
sebagai fiksi-fiksi penuntun. Fiksi simbolik tersebut adalah cerita rakyat yang
dengan cara itu anak usia belasan, sebagian, membentuk dan menyusun pandangan
dunianya. Hall dan Paddy juga mengidentifikasi suatu cara yang dengan itu para
anak usia belasan tahun menggunakan cara berbicara tertentu, tempat nongkrong
tertentu,cara menari tertentu, dan cara berbusana tertentu, untuk
memperlihatkan jarak dengan dunia orang dewasa, mereka menggambarkan gaya
busana sebagai seni pop minor yang digunakan untuk mengekspresikan sikap
kontemporer tertentu misalnya arus pemberontakan dan nonkonformitas
(menyimpang) sosial yang kuat.[8]
a) Biografi Young Lex
Young Lex memiliki
nama asli Samuel Alexander Pieter, dia lahir pada tanggal 18 April 1993 di Jakarta,
Indonesia. Young Lex merupakan Rapper muda yang sedang naik daun ,dia memulai
karirnya di tahun 2011 dengan menjadi seorang Hip Hop. Young Lex sendiri suka
sekali dengan lagu-lagu dari Iwan Fals dan juga Slank yang isi lagunya
kebanyakan dari fakta atau kejadian yang ada (Nyata). Young Lex saat sekolah dulunya
sangat nakal sekali, sering ikut tawuran dan pernah suatu ketika dia kena
lempar batu yang mengakibatkan kepalanya bocor atau berdarah. Young Lex mulai
mendalami lagu Hip Hop saat menginjak SMA tepatnya di SMA 30 Rawasari Jakarta.
Setelah lulus dari SMA dengan jangka waktu yang lumayan panjang akhirnya Young
Lex bertemu dengan Felix (seorang Rapper) yang membuatnya lebih semangat lagi
untuk mendalami lagu Hip Hop. Semenjak itulah Young Lex mulai rajin untuk
membuat lagu beserta video klipnya. [9]
Banyak
halangan dan rintagan yang dilalui oleh Young Lex mulai dari persaingan sampai
modal yang dia punya untuk berkarier di dunia musik.Diketahui, Young Lex juga
sempat bekerja sebagai Staff Gudang dan Office Boy untuk modal buat rekaman. Lalu
dia mulai meraih kesuksesan, lagunya yang berjudul “ Ini gaya Gue “ dipilih
jadi Soundtrack Film “King Of Rock City” yang sebelumnya harus dirilis ulang
(aransemen ulang) bersama Rapper yang bernama Iwa K. Dari kesuksesan itu, Young
Lex semakin semangat dan Eksistensinya di dunia music Hip Hop mulai dikenal
luas. Lalu muncul Lex Sugar, yang mana adalah panggilan untuk Fansnya Young Lex
yang selalu memberi semangat untuk membuat karya-karya baru. Dimana saat itu bulan
April 2015 Young Lex membuat Mini Konser yang diadakan di Gor Bulungan kawasan
Blok M Jakarta Selatan dengan merilis Album baru yang berjudul Y.O.G.S (Young
Original Gila Swag).[10]
Lalu muncul pula lagu-lagu baru sebanyak
40 lagu sampai sekarang, lagu-lagunya misal seperti: “Anjing (Feat. Zero One), Bad (Feat. AwKarin), Bekasi Swag (Feat. Doms
Dee), BPJS (Badget Pas Pas an Jiwa Sosialita) [Feat. Dycal], Cabs Pake Motor,
Cewe Kece (Feat. Lil Gucci), Dat Dough, Delete Contact (Feat. Dycal),Far Away
(Tyga Cover), Ga Peka (Feat. Chris Celo), Gas Lah (Feat. Jaypey), GC Dong
(Feat. Igor Saykoji), GGS (Feat. SkinnyIndonesia24, Reza Octovian, Kemal
Palevi, Dycal), Goyang Bos (Feat. Razi & Dooms Dee), Gue Balik Lagi (Feat.
Jeri AppMc), Gue Lo Mereka (GLM) [Feat. Ben Utomo & Edgar], Indo Girl
(Feat. Mack'G), Ini Gaya Gue, Kaca, Kok Gatel?!!”. Serta lagu-lagu baru
yang muncul pada tahun 2017.Namun, dari berbagai lagunya ada beberapa lagu yang
ngehits yakni salah satunya lagu dengan Judul “Bad” yang juga sangat populer.
b)
Lagu
Bad
Lirik lagu “Bad” yang
dibawakan Young Lex Ft Awkarin sebagai berikut:
“Mereka bilang diriku tak berguna-Tapi sejak
remaja-Ku tak pernah meminta-Biaya untuk bergaya-Bukan duit dari orang
tua-Lulus sekolah tak mau manja-Ku kerja tuk biaya kuliah-2011 mereka
bertanya-Nanti besar elo itu mau jadi apa-Mereka mengejek,-Mereka mencela-Ini
anak nakal-Masa depan nggak ada-Memang sekarang aku tak bekerja-Bisnisku lebih
dari mereka-Yes-Memang gue anak nakal-Seringkali ngomong kasar-Tapi masih batas
wajar-Loe semua lah yang paling benar-Loe semua nilai kita dari luar-Tatoan
tapi tak pakai narkoba-Jangan nilai kami dari covernya-I'm bad girl-Bila kau
tak pernah buat dosa-Silahkan hina ku sepuasnya-Kalian semua suci aku penuh
dosa-I'm bad boy-Kau benci ku yang apa adanya-Dan silahkan sukai mereka-Yang
berlaga baik didepan kamera-I'm bad girl-Bila kau tak pernah buat dosa-Silahkan
hina ku sepuasnya-Kalian semua suci aku penuh dosa-I'm bad boy-Kau benci ku
yang apa adanya-Dan silahkan sukai mereka-Yang berlaga baik didepan
kamera-Mereka bilang aku penuh drama-Tak punya bakat aku vlogger biasa-Gak niat
tuk kenal iseng aja-Tapi fenomenal kini ku mulai berkarya-Namun kuraih yang
sebaliknya-Gue matre yang bayarin dia-Padahal bukan itu faktanya-Dasar loe
banci potong aja itunya-Gue cuma pengen tetep jadi apa adanya-Dari pada disukai
tapi munafik aslinya-Yes-Memang gue anak nakal-Seringkali ngomong kasar-Tapi
masih batas wajar-Loe semua lah yang paling benar-Loe semua nilai kita dari
luar-Tatoan tapi tak pakai narkoba-Jangan nilai kami dari covernya-I'm bad
girl-Bila kau tak pernah buat dosa-Silahkan hina ku sepuasnya-Kalian semua suci
aku penuh dosa-I'm bad boy-Kau benci ku yang apa adanya-Dan silahkan sukai
mereka-Yang berlaga baik didepan kamera-I'm bad girl-Bila kau tak pernah buat
dosa-Silahkan hina ku sepuasnya-Kalian semua suci aku penuh dosa-I'm bad
boy-Kau benci ku yang apa adanya-Dan silahkan sukai mereka-Yang berlaga baik
didepan kamera-Dan silahkan sukai mereka-Yang berlaga baik didepan
kamera-Silahkan hina ku sepuasnya-Kalian semua suci aku penuh dosa-Dan silahkan
sukai mereka-Yang berlaga baik didepan kamera-Silahkan hina ku sepuasnya-Kalian
semua suci aku penuh dosa”.[11]
Diantara
kita pasti ada yang tahu sosok Young Lex dan Awkarin. Yaitu, dua orang yang
cukup fenomenal di sosial media ini memang terkenal setelah mengeluarkan sebuah
lagu kolaborasi bertajuk "Bad". Lagu ini diluncurin pada 18 September
2016 kemarin dan sudah dilihat pemirsa Youtube sebanyak 700.000 lebih. Menarik
untuk diketahui lagu lagu dan liriknya sedikit menyinggung para haters Young
Lex karena merupakan jawaban Young Lex atas kritik yang diberikan hatersnya.
Lalu sepertinya lirik lagu tersebut juga mengandung pesan tersirat untuk para
haters mereka yang sering memberi komentar buruk kepadanya. Ada beberapa pesan
yang terkandung dalam lirik lagu tersebut:[12]
1.Belajar
mandiri
Young
Lex ingin menempatkan dirinya sebagai sosok yang mandiri dan tidak bergantung
pada orang lain, sekalipun itu adalah orang tuanya. Background Young Lex memang
tergambar seorang pekerja keras sejak duduk dibangku sekolah. Menurut video Draw My Life nya yang bisa dilihat di
Youtube, dia mengaku kalau sejak sekolah sudah mencoba berjualan nasi uduk, dan
lain sebagainya hanya untuk menambah uang jajannya.
2.Uang dari
orang tua bukan untuk hura-hura
Pada
lagu ini Young Lex dan Awkarin juga menyampaikan pesan tersirat bahwa uang dari
orang tua itu bukan untuk hura-hura dan untuk bergaya. Karena seperti yang kita
tahu, bahwa hura-hura dan bergaya itu bukan suatu hal yang penting dan hanya
menghambur-hamburkan uang saja.
3. Jangan ragu
untuk bercita-cita
Semua
orang sepertinya punya cita-cita. Begitu juga Young Lex dan Awkarin yang
memiliki cita-cita sebagai public figure dan pebisnis. Disini Young Lex dan
Awkarin membuktikan bahwa apa yang mereka cita-citakan sudah terwujud.
4. Penampilan
bukanlah sudut pandang yang baik untuk menilai seseorang
Penampilan
Young Lex dan Awkarin ini adalah dengan
tattoo, pakaian minim, urakan dan omongan yang kasar. Namun, Young Lex dan
Awkarin menganggap bahwa perilaku mereka tidak melanggar hukum seperti
menggunakan narkoba.
5. Jangan sok
suci, semua manusia punya dosa
Kesucian
dan dosa seseorang memang hanya Tuhan yang tahu. Dan Mereka berdua seperti
mengingatkan para haters bahwa semua orang itu mempunyai dosa dan kesalahan.
6. Menjadi diri
sendiri itu lebih baik daripada menjadi orang lain.
Pesan
tersirat ini seperti ditujukan kepada selebriti layar kaca yang sering menjadi
orang lain ketika tampil dimuka umum.
7. Berkarya,
berkarya dan berkarya
Bila kita mempunyai bakat
terpendam, berkarya-lah sebebas-bebasnya. Jangan memperdulikan ocehan orang lain, asal tidak
merugikan juga tidak merugikan orang lain.
ANALISIS
Pola Kategorisasi tentang lagu “Bad”
Fans Young Lex
|
Haters Young Lex
|
Anak
Mandiri, (Kerja untuk bayar Kuliah)
|
Anak
Urakan
|
Cita-Cita Anak Muda
|
Cita-cita
“Merusak” Generasi Muda
|
Nakal
tapi Wajar
|
“Memang”
Nakal
|
Jangan
Nilai Orang Dari Luarnya (Tatoan)
|
Penampilan
tidak Sopan
|
Sukses
Berkarya
|
Berkarya
tapi tidak berbudaya “sopan”
|
Anak Mandiri atau Anak Urakan
Dalam lagu itu ada
lirik "Sejak remaja ku tak pernah meminta-Kerja untuk bayar Kuliah-Lulus
sekolah tak mau manja, Ku kerja tuk biaya kuliah"
Lirik ini terlihat lebih
mengarah tentang dunia belajar. Bagaimana liriknya mencerminkan beberapa remaja
di Indonesia yang membiayai kuliahnya dari bekerja, tanpa minta dari orang
tua, kalau yang masih dibiayai
dan ada yang membiayai fokus saja sekolah atau kuliah
tanpa memikirkan bayarnya, yang penting hasil dari
pembelajaran atau sekolah itu ada. Sementara bagi
Haters, banyak yang mengatakan bahwa itu hanyalah pembenaran saja, para haters
melihat masa remaja Young Lex yang melakukan tawuran antar pelajar.
Cita-cita Anak Muda atau “Cita-cita” yang merusak
generasi muda
Di dalam lirik itu,
terdapat kalimat, "2011 mereka bertanya, Nanti besar elo itu
mau jadi apa". Disini Young Lex mengajak para anak muda untuk memiliki
cita-cita. Lalu dalam hal ini diperlihatkan Young Lex sendiri sudah berhasil
mengapai atau menemukan cita-citanya, seperti jadi rapper, vlogger, dan
sejenisnya. Sementara para hater mungkin melihat, pekerjaan Young Lex tidak
baik, seperti memposting video di youtube (vlogger) hal-hal yang dianggap tidak
baik ataupun sia-sia, misalnya anak muda bertato, bicara kasar.
Nakal Tapi Wajar atau Memang Nakal
Dalam lagu bad ada
lirik ,"Memang gue anak nakal, Seringkali ngomong
kasar,
Tapi masih batas
wajar". Disini Young Lex seperti mengatakan anak muda nakal itu tidak
apa-apa, yang penting wajar atau tidak melampai batas. Sementara bagi
haters Young Lex, menganggap perilaku nakal tidak boleh ada toleransinya.
Jangan Nilai Orang Dari Luarnya (Tatoan) atau Penampilan tidak Sopan
Maksud jangan nilai
orang dari luarnya dimana dalam liriknya dituliskan seperti "Tatoan tapi
tak pakai narkoba, Jangan nilai kami dari covernya".
Disini mungkin Young Lex mengajak untuk jangan menilai orang dengan
sembarangan, dia membuktikan dengan apa yang terjadi dengan dirinya sendiri.Sementara
bagi Haters, memandang setiap bertatoan pasti negatif, antara pernah dipenjara
atau pakai narkoba. Padahal mereka yang bertato hanya ingin mengapresiasikan
seni tatto,karena mungkin dia anak yang suka seni.[13]
Sukses Berkarya atau Berkarya tapi tidak berbudaya “sopan”
Lewat
karya-karya lagunya serta usaha-usahanya itu Young Lex membuktikan mampu
sukses. Dimana dia bekerja dan
menghasilkan uang yang banyak dari menjadi vlogger walaupun
juga menjadi rapper. Hanya mencari ide,
membuat video, musik sesuai
konsepnya,lalu unggah di Youtube, di likes atau
disukai dan dikomen
positif, dan bisa mendapat iklan.[14] Sementara bagi
haters, karya-karya yang dibuat Young Lex ini tidak mendidik, apa yang yang
ditampilkan tidak sesuai budaya yang sopan, seperti menampilkan kebebasan anak
muda, bertato, dan berbicara kasar.
Demikian
sedikit gambaran
bagaimana lagu “bad” ini mencerminkan kehidupan diri Young Lex sendiri, namun
karena dikemas menjadi sebuah musik yang juga disukai anak muda, bisa jadi
mencerminkan realitas sosial anak muda, karena mampu menjadi motivasi anak muda
sebagaimana kesuksesan Young Lex ini.
Kesimpulan
Musik
Hip Hop atau lebih khusus Rap yang dibawakan Young Lex ini terlihat sangat
mencerminkan dengan keadaan realitas kehidupan yang ada. Sebagaimana Young Lex
menyukai lagu yang isinya berdasarkan fakta atau kejadian yang nyata.
Lagu
“Bad” yang dibawakan Young Lex sendiri terlihat menceritakan kehidupan Young
Lex sendiri, tapi secara umum lagu ini dapat menggambarkan realitas anak muda
terutama mereka yang meniru ataupun mendukung gaya Young Lex.
DAFTAR
PUSTAKA
Eriyanto.2009. Analisis
Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media.Yogyakarta: LKIS.
Storey,John.2010. Pengantar Komprehensif Teori dan
Metode Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop.Yogyakarta:Jalasutra.
Sumber
internet:
Rudiantara. 9 Mei 2017. Hapuskan Lagu BAD yang dibawakan oleh Young Lex Ft Awkarin.
https://www.change.org/p/rudiantara-hapuskan-lagu-bad-yang-dibawakan-oleh-young-lex-ft-awkarin.
Widhastomo, Harsodo. 5 Mei 2017. 7 Pesan Tersirat Yang Ingin Disampaikan Young Lex Dan Awkarin Lewat
Lagu "Bad". http://dagelan.co/7-pesan-tersirat-yang-ingin-disampaikan-young-lex-dan-awkarin-lewat-lagu-bad&ei=
8 Mei 2017. Biodata
dan Karir Young Lex Youtuber Indonesia, diakses dari
http://www.anakkost.tv/biodata-dan-karir-young-lex/
7 Mei 2017. Lirik
Lagu Young Lex ft Awkarin Bad. http://www.azliriklagu.com/2016/09/liriklaguyounglexftawkarinbad.html
2 Mei 2017. Maksud
dan Tujuan dalam Lirik Badnya Young Lex Ft Awkarin. http://www.hipwee.com-
Maksud-dan-Tujuan-dalam-Lirik-Bad-nya-Young Lex-ft-Awkarin.
[1]Rudiantara,
Hapuskan Lagu BAD yang dibawakan oleh
Young Lex Ft Awkarin, diakses dari https://www.change.org/p/rudiantara-hapuskan-lagu-bad-yang-dibawakan-oleh-young-lex-ft-awkarin
, 9 Mei 2017
[2]
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi,
Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: LKIS,2009),185
[3]
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi,
Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: LKIS,2009), 186-188
[4] Eriyanto,
Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi
dan Politik Media, (Yogyakarta: LKIS,2009),189-190
[5]
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi,
Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: LKIS,2009), 192-198
[6]
John Storey, Pengantar Komprehensif Teori
dan Metode Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop,
(Yogyakarta:Jalasutra,2010),118-119
[7]
John Storey, Pengantar Komprehensif Teori
dan Metode Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop,
(Yogyakarta:Jalasutra,2010),125-126
[8] John
Storey, Pengantar Komprehensif Teori dan
Metode Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop,
(Yogyakarta:Jalasutra,2010),126-127
[9] Biodata
dan Karir Young Lex Youtuber Indonesia, diakses dari http://www.anakkost.tv/biodata-dan-karir-young-lex/
,pada 8 Mei 2017
[10] Biodata
dan Karir Young Lex Youtuber Indonesia, diakses dari http://www.anakkost.tv/biodata-dan-karir-young-lex/
,pada 8 Mei 2017
[11] Lirik Lagu Young Lex ft Awkarin Bad,
diakses dari http://www.azliriklagu.com/2016/09/liriklaguyounglexftawkarinbad.html
, pada 7 Mei 2017
[12]Harsodo
Widhastomo, 7 Pesan Tersirat Yang Ingin
Disampaikan Young Lex Dan Awkarin Lewat Lagu "Bad" ,http://dagelan.co/7-pesan-tersirat-yang-ingin-disampaikan-young-lex-dan-awkarin-lewat-lagu-bad&ei=
,diakses tanggal 5 Mei 2017
[13]Maksud
dan Tujuan dalam Lirik Badnya Young Lex Ft Awkarin, diakses dari http://www.hipwee.com-
Maksud-dan-Tujuan-dalam-Lirik-Bad-nya-Young Lex-ft Awkarin diakses tanggal 2
Mei 2017
[14]Maksud
dan Tujuan dalam Lirik Badnya Young Lex Ft Awkarin, diakses dari http://www.hipwee.com-
Maksud-dan-Tujuan-dalam-Lirik-Bad-nya-Young Lex-ft Awkarin diakses tanggal 2
Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar